UMAR BIN KHATTAB ( Berikan 50% Kekayaan untuk Rakyat ) Part 2
Dan akhirnya Umar dan Aslam pun masuk kedalam rumah tersebut seraya mengucapkan salam pada penghuni rumah, dan ibu tersebut pun menjawab salam nya sekaligus bertanya " Siapa gerangan yang ada diluar ? " . Umar dan Aslam pun menjawab dengan menyamar sebagai musafir yang meminta agar diizinkan untuk tinggal sementara karena udara di luar yang sangat dingin. Dan ibu itu pun mengizinkan masuk namun dia berkata " Sebelumnya maaf saya tidak bisa melayani anda, karena saya sibuk dengan urusann saya jika kalian haji menumpang untuk berteduh saya izinkan. Mereka pun masuk kedalam rumah tesebut dan ibu tersebut melanjutkan masaknya kembali.
Umar pun bertanya kepada ibu itu " Tadi kami mendengar anak anak mu menangis, apa gerangan yang membuat mereka menangis bu ?, Ibu itu menjawab " Benar, mereka menangis meminta maka. Kemudian Aslam pun bertanya "lalu apakah mereka sudah mendapatkannya ? " ibu itu menjawab " Belum ", " Bukan kah anda sedang memasak, apakah makanan itu belum matang " Tanya Aslam. Dan ibu itu pun menjawab dengan nada tinggi kepada Aslam karena kesal " Iya dan tidak akan pernah Matang "Jawab ibu itu. Kemudian Umar dan Aslam melihat apa yang sedang ibu masak dan kaget nya mereka saat melihat apa yang ibu masak ternyata sebuat batu-batu kecil, dengan rasa kagetnya umar pun bertanya " kenapa engkau memasak batu-batu ini ?"ibu itu menjawab " ini aku lakukan untuk menenagkan anak anak ku yang mengira aku sedang memasak makanan hingga mereka tidur Lelap dan pulas" dan ibu itu menangis dan sambir marah marah dan menyalahkan umar saat itu ibu tersebut tidak tau bahwa tamunya tersebut adalah sang Khalifa pemimpin nya.
" ini semua gara gara umar sebagai pemimpin tidak seharusnya seperti ini, tapi biar allah yang mengadili aku antara umar "ibu tersebut berbicara sambil meneteskan air mata. Umar pun berkata " kenapa bisa seperti itu wahai ibu memangnya ada apa dengan umar ? ". " Pasti dia sedang besantai santai dirumahnya sementara sedikitpun tidak pernah memperhatikan orang-orang miskin seperti kami ". Umar pun terdiam dan merenung memohon ampun pada allah karena sudah menzalimi rakyat nya sendiri dan kemudian Aslam pun kesal dengan apa yang di sampaikan oleh Ibu itu dan ingin membalas perkataannya karena tidak sopan berbicara seperti itu di depan sang Khalifa langsung.
Namun Umar menahan pundak Aslam untuk tidak bebicara sepatah kata pun, dan mereka langsung berpamitan dan pergi meninggalkan rumah tersebut.
Kemudian setelah itu mereka keluar dari rumah dan pergi ke Gudang penyimpanan makanan atau Lumbung Gandum, mereka berjalan dengan tergesah gesahnya dan dalam langkah langkah kaki nya umar terus saja memohon ampun kepada allah karena telah menzalimi rakyatnya. Sesampainya di Lumbung Gandum sang Khalifa ini lagsung membungkuskan 1 karung gandum dan membawakan nya daging juga untuk di serahkan kepada ibu dan anak nya tersebut. Kemudian Umar langsung memanggul 1 karung makanan tersebut dan membawanya ke rumah ibu tadi, sebelumnya Aslam menahan umar untuk membawa karung itu agar dia saja yang membawa nya namun umar menolaknya " karena ini adalah salah ku jadi aku yang harus menanggung sendiri .
Dan merek kembali lagi ke rumah tersebut dan memberikan salam kepada ibu untuk di izin kan masuk dan memberikan 1 karung makanan yang dibawa oleh Umar. Umar juga meminta izin untuk memasakan Gandum gandu itu yang di bawa oleh umar untuk Ibu tersebut, sungguh lembut hati Sang Khalifa ini. Dan ibu itu pun berkata pada Umar namun di masih tidak tau bahwa yang telah membawakan dan membuatkan makanan adalah sang Khalifa Umar " Terima Kasih tuan, Seandainya Kahlifa Umar semulia anda pasti tidak ada lagi yang kesusahan dan dia menjadi orang yang dicintai oleh rakyatnya" Umar dan Aslam tersenyum lebar dan dia berpamitan untuk pergi meninggalkan rumah tersebut sebelum itu Umar juga memberikan sedikit Uangnya untuk kebutuhan Ibu dan anak anak nya tersebut.
Ini lah salah satu cerita yang harus kita teladani dan kita patut untuk mencontohnya ingat berbagilah dengan sesama orang untuk meraih keseksesan yang gemilang
Terima Kasih semoga bermanfaat.
Sumber Referensi:
Buku karangan Akbar Kaelola
dan Film Kartun Kelembutan Dari sang Khalifah
Comments
Post a Comment